1.
Pertanyaan:
Unsur esensial pendidikan
doktor adalah bahwa pendidikan doktor memiliki tiga karakteristik utama.
Jelaskan.
Jawaban:
LaPidus (1989) dalam BAN-PT (2009:4-8) menyebutkan 3
karakteristik utama pendidikan doktor yaitu pendidikan lanjut (advanced),
terfokus, dan kesuja-naan (scholarly).
Penjelasan dari 3
karakteristik tersebut adalah sebagai beri-kut:
a.
Atribut
lanjut
Pendidikan doktor (S-3) dilandasi oleh pendidikan sarjana
(S-1) dan magis-ter (S-2) serta dicirikan dengan penguasaan subjek yang
ditekuni lebih men-dalam. Pendidikan
doktor mempersyaratkan prestasi S-1 dan S-2 yang ber-predikat baik (dilihat
dari IPK) dan kemampuan pada saat ujian kualifikasi doktor, ujian komprehensif,
dan disertasi yang menunjukkan promovendus telah mampu sebagai pemimpin keilmuan/teknologi dan mampu mengem-bangkan
ilmu dan teknologi di bidangnya, serta mampu beradaptasi pada lingkungan kerja
di bidangnya yang bersifat aplikatif. Oleh karena itu, pen-didikan doktor harus memiliki mutu lanjut, yang
dicirikan oleh gelar lanjut (advanced
degree), pakar dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, dan aktif baik dalam
kegiatan kepakaran atau kegiatan ilmiah maupun sebagai kontri-butor
penelaah sejawat (peer review contributor)
dalam bidangnya.
b.
Atribut
terfokus
Pendidikan doktor harus terfokus pada pada suatu kumpulan pengetahuan yang berdiri sendiri
(a discrete body of knowledge) yang
diajarkan oleh do-sen yang diakui sebagai pakar dalam berbagai bidang
atau ilmu penge-tahuan. Pengembangan keahlian spesialis bagi seorang calon doktor setelah
menunjukkan pemahaman yang menyeluruh dan luas dari bidang atau ilmu yang
ditekuni. Pendidikan doktor lebih memfokuskan pada pendalaman da-lam
suatu program studi yang terintegrasi (integrated
program of study) dari pada keluasan yang meliputi berbagai bidang ilmu
pengetahuan yang tidak terkait.
c.
Atribut
kesujanaan
Pendidikan doktor didasarkan kepada landasan ilmu pengetahuan yang ber-kembang,
yang dicapai, dan disetujui oleh mereka yang bergerak dalam bi-dang
tersebut dan terbuka untuk diuji dan validasi melalui prosedur yang secara umum
disepakati. Program doktor lebih mengedepankan keterlibatan nyata dalam proses bagaimana ilmu
pengetahuan itu ditemukan melalui pe-nelitian yang
menjadi ciri utama (hallmark) pendidikan doktor. Pendidikan doktor mengelaborasi pengalaman kesujanaan yang integratif seperti ujian
komprehensif, pemaparan karya inovatif, atau penyajian disertasi. Inti dari
program doktor adalah pengalaman
bekerja untuk menjadi penemu (disco-verer) dan kontributor ilmu pengetahuan (Gullahorn et al.1998 dalam BANPT 2009:8).
2.
Pertanyaan:
Dalam sebuah disertasi, ada
bagian “Latar Belakang”, “Perumusan Masalah” dan ada bagian “Kerangka Pikir”.
Jelaskan secara singkat, secara teoritis apa yang seharusnya dituliskan pada
masing-masing bagian itu. Bagaimana keter-kaitan diantara ketiganya.
Jawaban:
Meskipun ditulis dalam bagian-bagian yang berbeda, “Latar
Belakang”, “Peru-musan Masalah”, dan “Kerangka Pikir” merupakan bagian-bagian
yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Ketiga bagian ini merupakan bagian yang penting dari Bab Pendahuluan
dalam suatu disertasi.
Bagian “Latar Belakang” disusun untuk menjawab pertanyaan
kenapa penting-nya penelitian tersebut dilakukan dengan didukung oleh
fakta-fakta dan teori-teori yang relevan.
Bagian ini menunjukkan daya tarik dari fokus/topik pene-litian yang
dilakukan. Brause (1999:102) menyatakan topik
menarik muncul dari pemahaman
komprehensif penulis terhadap bidang ilmunya, menangani isu-isu yang sangat
penting di bidangnya, dapat dilaksanakan, dan sangat ber-manfaat.
Bagian “Perumusan Masalah” disusun dalam bentuk
pernyataan-pernyataan masalah penelitian terkait dengan fokus/topik yang telah
dijelaskan pada ba-gian “Latar Belakang”.
Brause (1999:102) menyarankan pernyataan masalah penelitian tersebut
mencakup: (1) pembahasan singkat terhadap masalah, (2) dirangkai dalam
pemikiran teoritis yang terpadu (cohesive),
dan (3) pernyataan pentingnya masalah tersebut dalam penelitian yang
dilakukan. Bagian ini bia-sanya diakhiri
dengan beberapa pertanyaan penelitian (research
questions), na-mun Swetnam (2004:82) menyarankan masalah atau pertanyaan penelitian
ter-sebut harus didukung oleh beberapa referensi. Pertanyaan penelitian juga sa-ling berkaitan,
sehingga bagian ini akan lebih mudah dipahami dengan bagan alir.
Bagian “Kerangka Pikir” menjelaskan aspek-aspek penting
yang perlu diper-timbangkan dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Bagian ini meng-gambarkan bagaimana suatu
penelitian dilakukan dan dirumuskan dari konsep-si masalah (seperti yang telah
dinyatakan dalam bagian “Perumusan Masalah”) sampai penyajian hasil (Meloy
2002:39). Penyusunan kerangka pikir
dapat di-dekati dengan mengembangkan pemikiran kritis, tinjauan literatur, dan
konsul-tasi dengan komisi pembimbing (Lyons dan Doueck 2010:17). Bagian ini di-lengkapi dengan bagan yang
menggambarkan kerangka pikir tersebut.
3.
Pertanyaan:
Jelaskan keterkaitan antara Perumusan Masalah dan Tujuan
Penelitian
Jawaban:
Lyons dan Doueck (2010:9) menyatakan bahwa menyelesaikan
disertasi mem-butuhkan kedisiplinan, ketelitian, dan tujuan. Dalam penelitian disertasi, se-orang
mahasiswa doktor harus mengarahkan kompetensi yang dimilikinya un-tuk mencapai
tujuan penelitian yang telah ditetapkannya (be
goal-directed). Penelitian disertasi
dapat dianggap sebagai sebuah sistem penunjang keputusan yang melibatkan
proses-proses untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu, Lyons dan Doueck (2010:10) menilai pengambilan
keputusan dalam penelitian diser-tasi diawali dengan identifikasi atau
perumusan masalah yang berguna untuk merumuskan tujuan yang tepat dalam
menangani masalah tersebut. Tujuan tidak
dapat dirumuskan dengan tepat apabila perumusan masalah tidak dilaku-kan dengan
baik, bahkan menyebabkan mahasiswa doktor melakukan kesalah-an tipe ketiga,
yaitu menjawab masalah yang bukan masalah.
Perumusan ma-salah dan tujuan penelitian merupakan bagian yang saling
berkaitan (inter-twined) sehingga
pertanyaan penelitian yang menjadi inti dari perumusan ma-salah merupakan
pernyataan yang akan dirumuskan dalam tujuan penelitian.
Daftar
Pustaka
[BAN-PT] Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
2009. Naskah Akademik Akreditasi Program Doktor. Jakarta.
BAN-PT.
Brause RS. 1999. Writing Your Dissertation: Invisible Rules
for Success. Fordham. Routledge.
Lyons P dan
Doueck HJ. The Dissertation: From Beginning to End. Oxford.
Oxford University Press, Inc.
Meloy JM. 2002. Writing the Qualitative Dissertation:
Understanding by Doing (Second Edition).
London. Lawrence Erlbaum
Associates.
Swetnam D. 2004. Writing Your Dissertation: How to Plan,
Prepare and Present Successful Work (3rd edition). Oxford.
How to Content.
Selamat malam Bapak Ferdinal Asmin,
BalasHapusSaya tertarik sekali dengan model simulasi komputer EDI (Ecotourism Development Innovation yang terdapat dalam tesis Bapak. Bolehkah saya mendapatkan informasi lengkap tentang EDI tersebut?
Terima kasih sebelumnya.
Apa yang bisa saya bantu?
Hapus