BAGIAN PERTAMA
PENGERTIAN EKOWISATA
“Pahamilah
sesuatu dengan membandingkannya secara setara”
Pariwisata dapat
dianggap sebagai sebuah sistem yang memungkinkan wisatawan menikmati objek dan
daya tarik wisata (ODTW) pada suatu wilayah.
Sebagai sebuah sistem, pariwisata terdiri atas elemen-elemen yang saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya secara terorganisir. Karena pariwisata merupakan bentuk
perjalanan, maka tidak mungkin wisatawan dapat menikmati ODTW tanpa pelayanan
dari biro perjalanan. Karena pariwisata
juga untuk mendapatkan pengalaman, tidak mungkin wisatawan mencapai kepuasan
tanpa adanya profesionalitas pengelola ODTW, dan begitulah seterusnya.
Namun demikian,
anda mungkin pernah melihat kawasan wisata yang kotor akibat sampah yang dibuang
secara sembarangan, tindakan merusak sumber daya alam dan lingkungan,
munculnya perilaku menyimpang dari norma-norma dan nilai-nilai universal, dan
sebagainya. Akibat, paradigma pariwisata
pun berubah dari pariwisata lama yang bersifat massal (mass tourism) ke pariwisata baru yang ramah lingkungan, dan
ekowi-sata adalah satu diantaranya.
Tapi anda tidak
boleh keliru, karena tidak semua wisata bentuk baru tersebut dapat dianggap
sebagai ekowisata. Anda harus memahami
prinsip-prinsip kunci yang menyusun suatu pemaknaan ekowisata itu sendiri. Ada beberapa perspektif da-lam mendefinisikan
ekowisata, dan hal tersebut akan dijelaskan berikut ini.
Perspektif Perjalanan ke Kawasan Alami
Sekurang-kurangnya
ada tiga pengertian ekowisata yang dirumuskan dalam konteks perjalanan ke
kawasan alami seperti dirangkum oleh Drumm dan Moore (2005:15) dan Wood (2002: 9),
sebagai berikut:
1.
Definisi
yang pertama kali diterima secara luas adalah defini-si yang diberikan oleh The International Ecotourism Society
pada tahun 1990, yaitu:
“Ekowisata
adalah perjalanan bertanggung jawab ke kawasan alami untuk mengkonservasi
lingkungan dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat lokal”
2.
Martha
Honey pada tahun 1999 juga mengusulkan pengertian yang lebih detail, yaitu:
“Ekowisata
adalah perjalanan ke kawasan rentan, belum terjamah, dan dilindungi namun
berdampak rendah dan skala kecil.
Ekowisata mendidik wisatawan, menyediakan dana untuk konservasi, memberikan
manfaat langsung bagi pembangunan ekonomi dan pember-dayaan masyarakat lokal,
dan mengedepankan respek terhadap perbedaan budaya dan hak azasi manusia”
3.
IUCN
pada tahun 1996 memberikan pengertian yang diadopsi oleh banyak organisasi,
yaitu:
“Ekowisata
adalah perjalanan bertanggung jawab secara lingkungan dan kunjungan ke kawasan
alami, dalam rangka menikmati dan menghargai alam (serta semua ciri-ciri
budaya masa lalu dan masa kini) untuk mempromosikan konservasi, memiliki dampak
kecil dan mendorong pelibatan sosial ekonomi masyarakat lokal secara aktif
sebagai penerima manfaat”
Perspektif Bentuk Wisata
David Bruce Weaver,
seorang pengajar pada Fakultas Manajemen Pariwisata dan Perhotelan Universitas
Griffith mendefinisikan ekowisata sebagai suatu bentuk wisata, sebagai beri-kut:
“Ekowisata
adalah suatu bentuk wisata berbasis alam yang berupaya melestarikannya secara
ekologis, sosial budaya, dan ekonomi dengan menyediakan kesempatan penghargaan
dan pembelajaran tentang lingkungan alami atau unsur-unsur spesifik lainnya” (seperti
ditulis dalam Weaver 2001:105).
“Ekowisata
adalah bentuk wisata yang mengedepankan pengalaman pembelajaran dan penghargaan
terhadap lingkungan alami, atau beberapa komponennya, dalam konteks budaya yang
berkaitan dengannya. Ekowisata memiliki
keunggulan (dalam praktek terbaiknya) dalam kelestarian lingkungan dan sosial
budaya, terutama dalam meningkatkan basis sumber daya alam dan budaya dari
destinasi dan mempromosikan pertumbuhan” (seperti di-tulis Weaver (2002)
dalam Dowling dan Fennell 2003:3).
Perspektif Konsep dan Implementasi yang
Berbeda
Ekowisata menjelma
menjadi sebuah konsep dan imple-mentasi yang berbeda dengan bentuk wisata
lainnya. Ada beberapa pengertian yang
menegaskan perbedaan tersebut, seperti yang ditulis oleh Ryel dan Grasse
(1991:164) sebagai berikut:
“Ekowisata
sebagai perjalanan penuh tujuan untuk menciptakan suatu pemahaman sejarah
budaya dan alam, dengan menjaga integritas ekosistem dan menghasilkan manfaat
ekonomi yang mendorong konservasi”
Western (1993:8)
juga mencoba menegaskan konsep dan implementasi ekowisata sebagaimana telah ditulisnya
sebagai berikut:
“Ekowisata
adalah hal tentang menciptakan dan memuaskan suatu keinginan akan alam,
tentang mengeksploitasi potensi wisata untuk konservasi dan pembangunan, dan
tentang mencegah dampak negatifnya terhadap ekologi, kebudayaan, dan keindahan”
Kesimpulan
Jika Dowling dan
Fennell (2003:3) menyebutkan bahwa lebih dari 80 definisi ekowisata ditemukan
dalam berbagai literatur tentang ekowisata, maka anda berpotensi mengalami penyimpangan
dalam memaknai ekowisata. Oleh karena
itu, berpikir kritis adalah salah satu langkah tepat untuk memaknai sesuatu
sesuai perspektif yang menyertainya.
Pengertian yang
disampaikan dalam bagian pertama ini merupakan beberapa pengertian yang dapat
kita kelompokkan dalam perspektif yang berbeda.
Tentunya, anda akan lebih memahami pengertian ekowisata bila anda
dengan tekun membaca berbagai pengertian yang sejawat diantara banyak
pengertian yang ada.
Daftar
Pustaka
Dowling RK dan
Fennell DA. 2003. The Context of Ecotou-rism Policy and
Planning. Di dalam: Fennel DA dan
Dowling RK (editor). Ecotourism Policy and Planning. Cambridge.
CABI Publishing. Hal 1-20.
Drumm A dan
Moore A. 2005. Ecotourism Development: A Manual for
Conservation Planners and Managers. Volume I: An Introduction to Ecotourism
Planning (Second Edition).
Virginia. The Nature Conservancy.
Ryel R dan
Grasse T. 1999. Marketing Tourism: Attracting the Elusive
Ecotourist. Di dalam: Whelan T
(editor). Nature Tourism: Managing for the Environment. Washington.
Island Press. Hal 164-186.
Western D. 1993. Memberikan
Batasan tentang Ekoturisme. Di dalam:
Lindberg K dan Hawkins DE (editor). Ekotu-risme: Petunjuk untuk Perencana dan
Pengelola (terjemahan).
Jakarta. Private Agencies
Collaborating Toge-ther (PACT) dan Yayasan Alam Mitra Indonesia (ALA-MI). Hal 15-33.
Weaver DB. 2001.
Ecotourism as mass tourism: Contradiction or reality? Cornell
Hotel and Restaurant Administration Quarterly. 42(2):104-112.
Wood ME. 2002. Ecotourism: Principles, Practices, and Policies
for Sustainability. Paris. United Nation Environment Programme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar